Saya pernah menonton sebuah program berita di sebuah stasiun
televisi swasta. Dalam program berita tersebut, seorang reporter sedang
mewawancarai beberapa orang anak dalam satu kelompok. Sepertinya mereka berasal
dari sebuah sekolah yang sama. Pertanyaan dari reporter tersebut sama, yaitu
"Lagu apa yang menjadi favorit kamu saat ini?" Dari 5 orang anak,
kesemuanya menjawab lagu-lagu dewasa, misalnya lagu "Sakitnya Tuh Di
Sini".
Mengapa bisa terjadi demikian?
Apakah di dalam dunia musik, anak-anak telah kehilangan jati
diri mereka? Ya, saya mengalami dan merasakan pada tahun 2000-an anak-anak
benar-benar mengalami kehilangan generasi yang menggemari lagu-lagu anak. Pada
tahun 2000-an, lagu-lagu anak "seakan-akan" hilang dari peredaran.
Artis cilik, hanya timbul sebentar, kemudian hilang lagi di dunia hiburan.
Kalaupun menjadi artis, mereka akan membintangi film-film atau sinetron bertema
dewasa. Apakah yang menyebabkan lagu anak kehilangan penggemar dari pihak
anak-anak? Mengapa anak-anak lebih suka lagu-lagu bertema dewasa?
1. Media TV dan Radio Lebih Banyak Menampilkan Lagu Dewasa
Jarangnya acara-acara TVdan radio yang menyiarkan lagu-lagu
anak, membuat anak-anak merubah haluan kegemaran mereka. Anak-anak pun masuk ke
dalam dunia musik orang dewasa, dan seakan-akan tidak mengenal dunia musik
anak. Di beberapa stasiun radio pun saya sering mendengar anak-anak melalui
telefon merequest lagu-lagu dewasa dan bertema cinta-cintaan. Di Jogja, pernah
ada sebuah radio swasta yang banyak memutar lagu-lagu anak. Namun nasibnya
sungguh memprihatinkan. Radio ini sekarang telah gulung tikar.
2. Susah mencari Lagu Anak
Tidak mudah memang mencari lagu anak. Apalagi lagu anak yang
baru. Kebanyakan lagu anak dalam bentuk CD atau kaset hanyalah hasil daur ulang
lagu-lagu anak lawas. Hal ini tentu membuat anak-anak semakin lama menjadi
semakin bosan, dan enggan menggemari lagu anak yang terkesan sudah kuno dan
jadul. Meskipun beberapa album lagu anak yang baru telah terbit,namun sangat
jarang ada yang terekspos media. Padahal media sangat berperan dalam
mengenalkan lagu anak yang sudah launching. Mungkin bagi awak media,
berita-berita seputar lagu anak bukanlah sesuatu yang menarik dan memiliki
nilai jual di masyarakat.
3. Anak-anak Dewasa Lebih Cepat
Entah mana yang duluan. Apakah karena langkanya lagu anak
dan acara-acara anak, lalu anak-anak menjadi dewasa lebih cepat. Atau
kedewasaan anak jaman sekarang yang lebih cepat membuat mereka kehilangan
gairah dalam menggemari lagu anak. Yang pasti pemikiran anak-anak jaman
sekarang yang "dewasa secara instan", telah membuat anak-anak menjadi
kurang berminat dengan lagu anak.
4. Lingkungan Keluarga Kurang Mendukung
Orang tua yang gemar ayam goreng tentu akan membuat buah
hatinya juga gemar makan ayam goreng. Demikian halnya dengan masalah selera
anak terhadap lagu anak. Bila orang tua seakan-akan cuek dan enggan mengenalkan
lagu anak kepada buah hatinya, tentu anak-anak mereka pun tidak akan mengenal
lagu anak. Tak kenal maka tak sayang. Bila orang tua tidak pernah mengenalkan
lagu anak kepada buah hatinya, bagaimana anak-anak bisa sayang pada lagu anak?
5. Lingkungan Pergaulan Anak
Bila kita berada di mall, melewati jalan-jalan dimana banyak
penjual CD, warung-warung yang suka menyetel lagu dengan keras, tentu akan
sangat jarang kita mendengar mereka memutar lagu-lagu anak. Kebanyakan dari
mereka lebih banyak yang memutarkan lagu dewasa ketimbang lagu-lagu anak. Hal
ini tentu sedikit demi sedikit bisa membangkitkan tren tersendiri dalam dunia
anak untuk menjadi tidak mengenal dunia musik anak.Anak-anak yang menyukai lagu
anak malah akan terkesan kuno, cupu, dan tidak gaul.
Nonton Aplikasi GRATIS "LAGU ANAK KAK ZEPE VOL 2" DULU YUK.... Download aplikasinya dengan klik bit.ly/1VFq9kS
6. Anak-anak Kehilangan Idola Anak
Sebenarnya idola anak itu ada. Namun kesalahan mereka adalah
banyak yang menyanyikan lagu-lagu dewasa. Hal ini tentu membawa pengaruh buruk
pada dunia musik anak. Menyanyikan lagu dewasa seperti yang dibawakan oleh
anak-anakidola anak, akan terlihat lebih keren daripada anak-anak yang
menyanyikan lagu anak
Ada banyak faktor yang membuat lagu anak kehilangan
penggemarnya. Namun tentu kita juga tidak bisa menyalahkan produser, media,
perusahaan TV, perusahaan rekaman, pencipta lagu, maupun artis cilik yang
kurang berminat berkecimpung di dalam dunia lagu anak. Bagaimana pun kita juga
harus melihat diri kita sendiri. Sudahkah saya memutarkan lagu anak setiap hari
buat anak saya? Sudahkah saya menyanyikan lagu anak kepada anak saya? Sudahkah
saya menghindarkan lagu dewasa agar tidak terdengar oleh anak-anak saya?
Sebagai pencipta lagu dan guru, saya akan tetap setia
mengemban misi saya dalam membangkitkan lagu anak. Karena bagaimana pun lagu
anak sangat dibutuhkan anak-anak, terutama dalam dunia pendidikan. Mari kita
mulai dari diri kita masing-masing untuk mau, minimal peduli pada lagu anak.
Akan lebih keren lagi bila kepedulian anda diwujudkan dalam bentuk karya nyata
sesuai dengan peran, kapasitas, dan kompetensi anda masing-masing. Salam cinta
lagu-lagu anak. - See more at:
http://www.kesekolah.com/hiburan/lagu-anak/ada-apa-dengan-cinta-anak-pada-lagu-anak.html#sthash.TOrAw6ot.dpuf
No comments:
Post a Comment