Rasa marah itu membuang energi, dan bahkan melelahkan hati
dan pikiran. Namun terkadang keadaan membuat kita harus bersikap tegas. Tegas
dan marah adalah dua hal yang berbeda, namun hampir sama. Marah sering
diartikan sebagai sebuah ketegasan. Walaupun bersikap tegas sebenarnya juga
tidak perlu marah. Perilaku anak yang “keras kepala” kadang membuat kita masuk
ke dalam keadaan yang sulit. Meninggikan suara sambil mengerutkan kening
terkadang menjadi pilihan. Tegas bisa dilakukan dengan mengingatkan tanpa harus
marah. Tetap menahan diri untuk tetap tenang itu mudah, asal kita mau mencoba
dan terus mencoba, namun yang pertama kita sadari dan ingat adalah bahwa kita
harus mau belajar untuk melakukannya.
Cobalah untuk melihat siapa dia seutuhnya. Ia adalah sosok
yang masih belajar melatih kemampuannya
untuk bergerak dan mengeksplorasi dengan rasa ingin tahu yang besar akan dunia
menarik di sekitarnya. Seperti seekor anak kucing yang lucu dan selalu ingin
mengejar benda-benda yang bergerak dan berusaha menangkapnya. Anak kecil belum
memahami bahwa tindakannya bisa mempengaruhi orang lain. Ia juga belum mampu
mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri sehingga akan bertindak
seperti apa yang dia inginkan. Ia belum memahami dampak dari melakukan sesuatu.
Cinta, itulah perasaan yang harus muncul dalam hati anda agar bisa memahami
dunianya.
Terkadang saya merasa malu, saat melihat wajah saya sendiri
dengan mata melotot dan dahi mengkerut, kemudian berkata-kata dengan suara yang
keras. Saya sangat malu. Maka dari itu, saya mencoba untuk tidak melakukannya
dengan mengingat hal itu. Karena sebenarnya bukan hanya pihak yang marah yang
malu, melainkan pihak yang dimarahin juga malu.
Keterbukaan dalam memgungkapkan persaan tidak hanya akan
membuat anak paham akan rasa kecewa anda pada perilaku anak yang kurang
terpuji. Hal ini juga akan membantu menenangkan diri kita sendiri. Saya biasa
melakukan kepada anak-anak didik saya dengan mengatakan, “Jujur, Bapak kecewa
kepada teman-teman... Bapak sedih melihat kalian selalu tidak memperhatikan
guru yang sedang mengajar.
Anda perlu mencari tahu apa sebab dari suatu permasalahan,
sebelum Anda memutuskan untuk marah. Salah satu alasan terbesar anak
berperilaku demikian hanya karena mereka belum belajar bagaimana cara
menunjukkan perasaan mereka dengan cara yang lebih baik. Sebagai pendidik ,
kita harus mengajarkan anak-anak bagaimana cara mengekspresikan diri. Namun hal
yang terpenting, tentu kita perlu bersikap tenang. Bila kita mengajak anak
untuk berdialog dengan baik, namun dengan intonasi yang tinggi, tentu anak akan
merasa terancam. Dan dalam keadaan terancam, anak-anak pun akan lebih sulit
mengontrol emosinya. Terkadang mereka harus berbohong untuk menutupi kesalahan
mereka.\
5. Memilih saat yang tepat dalam menasihatinya
Ada kalanya kita melihat seorang anak jahil kepada temannya.
Bila hanya sekali atau dua kali, mungkin masih bisa dipahami. Karena terkadang
seorang guru pun harus membuat candaan sesekali, agar anak tidak merasa bosan.
Jadi jangan rebut hak anak untuk bercanda juga bila hal ini tidak terlalu
mengganggu kelas. Bila memang apa yang dilakukan anak sudah keterlaluan, kita
bisa mencari saat yang tepat dalam menasihatinya. Karena terkadang seorang anak
terlalu sensitif bila diingat secara “mendadak” apalagi dihadapan
teman-temannya. Dalam hal ini, kita membutuhkan kesabaran.
Nonton Aplikasi GRATIS "LAGU ANAK KAK ZEPE VOL 2" DULU YUK.... Download aplikasinya dengan klik bit.ly/1VFq9kS
Ingatlah kembali poin 1 , mereka hanyalah anak-anak yang
masih polos dan masih butuh belajar. Jangan sampai anda sendiri merasa dendam
tidak ada batas yang jelas kapan hal itu akan berakhir dan situasi kembali
normal. Cobalah lakukan kegiatan rutin Anda sesaat setelah marah, namun tanpa
sedikitpun berbicara. Biarkan hati tenang terlebih dahulu, agar kata-kata yang
keluar dari mulut anda adalah hal-hal yang baik. Setelah itu, cobalah untuk
merajut tali kasih kepada mereka, misalnya dengan bermain bersama atau pun
bercanda saat bercakap-cakap.
Dengan mengajak bermain, hubungan kita dengan anak pun akan
semakin dekat. Melalui hal ini, kita lakukan sebagai usaha preventif. Karena
banyak kesalahan yang dilakukan oleh seorang anak karena ia kurang perhatian.
Dengan mengajak bermain, hubungan batin pun semakin dekat. Selama bermain, kita
bisa memasukkan nilai-nilai yang baik, misalnya tentang moral, sopan santun,
maupun ajaran agama yang baik.
Bagaimana pun perilaku anak yang kurang baik bisa dicegah.
Caranya adalah dengan menelusuri apa yang membuat mereka melakukan hal yang
tidak baik. Misalnya, seorang anak yang mengatakan kata-kata kotor dalam bahasa
Inggris. Kita perlu mengingatkan anak saat mengucapkan kata-kata kotor. Akan
lebih baik lagi bila kita tahu darimana kata kotor itu berasal. Setelah kita
telusuri, kita baru tahu kalau kata-kata kotor tersebut berasal dari game. Maka
kita perlu membuat usaha preventif, yaitu dengan melarang mereka bermain game
yang kurang baik itu, menggantinya dengan game atau aplikasi yang ramah anak.
Salah satu aplikasi yang ramah anak adalah aplikasi “LAGU ANAK KAK ZEPE vol 1”.
Aplikasi ini berisi 12 lagu anak karya Kak Zepe. Lagu di dalam aplikasi ini
tidak hanya memiliki nilai edukatif, namun juga memiliki nilai karakter. Karena
beberapa lagu di aplikasi ini mengajarkan kebaikan dan bisa membangun karakter
anak. Silakan download lagu ini dengan aplikasi android, dengan klik https://play.google.com/store/apps/details?id=com.educastudio.kolakkakzepe1&hl=in
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan: Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
No comments:
Post a Comment