1.Orang tua pembelajar, akan menciptakan anak gemar belajar
Sebagai orang tua, kita harus bisa memberikan teladan bagi buah hati kita. Bila anak sering melihat kita belajar, niscaya anak akan menirunya. Karena kebiasaaan orang tua, akan cenderung ditirukan oleh anak. Namun bila kita setiap hari hanya rajin nontin TV dan bisanya marah-marah kalau anak tidak belajar, tentu akan sangat sulit membuat anak belajar dengan setulus hati. Dalam hal ini, kita juga harus berprinsip bahwa hidup adalah untuk belajar. Bukan hanya belajar untuk hidup. Karena disaat belajar itu sudah membuahkan hasil yang cukup untuk menghidupi, biasanya kita akan malas belajar. Jadi sebagai orang tua, marilah kita rajin belajar. Karena ada banyak sekali hal yang baru dan menarik untuk kita pelajari.
2.Metode Bermain dan Belajar
Dunia anak adalah dunia belajar dan bermain. Pada jaman ini, ada banyak sekali mainan yang edukatif. Mainan-mainan tersebut sangat menarik dan memiliki nilai pendidikan. Dengan mainan edukatif, anak-anak akan diajak belajar tanpa dipaksa, bahkan bisa menghibur dan menyenangkan hati mereka. Misalnya, permainan yang berupa kartu bergambar yang bertuliskan kata bahasa Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Atau permianan berhitung dengan media miniature buah-buahan. Masih banyak lagi contoh yang lain. Bahkan sekarang banyak sekali bermunculan permainan – permainan edukatif yang bisa dimainkan secara online atau dengan media internet. Software-software game edukatif pun sudah banyak beredar di toko-toko dan banyak digunakan sebagai media pengajaran di sekolah.
3.Menjadi Teman Belajar Yang Baik
Meskipun kita perlu mendampingi anak saat belajar, namun saya tidak menyarankan bagi anda untuk mendampingi anak belajar dengan terlalu intens. Mendampingi anak di sini juga bukan membantu anak agar mendapat nilai yang bagus. Motivasi kita pada saat mendampingi anak dalam belajar adalah mengenal dan memperdalam pemahaman kita pada kedewasaan anak dalam belajar. Bila kita merasa anak sudah cukup dewasa untuk bisa belajar secara mandiri, akan lebih baik kita benar-benar percaya bahwa buah hati kita bisa belajar dengan baik. Dengan mendampingi anak saat belajar, kita bisa memahami beberapa rintangan anak saat belajar. Misalnya, bila anak susah konsentrasi dalam belajar, kita bisa membantunya untuk menemukan jalan keluar supaya anak bisa lebih konsentrasi dalam belajar. Atau bila ada aduan-aduan dari guru, kita bisa cepat tanggap dan menemukan solusi yang baik. Yang penting pada saat kita melepaskan anak untuk bisa belajar secara mandiri, kita tetap mementor perkembangan mereka.
4.Memberi Semangat Dengan Pujian
Tidak jarang buah hati kita akan belajar dengan sendirinya, misalnya saat membaca buku ensiklopedi. Dalam hal-hal kecil inilah kita juga harus memberikan motivasi dengan cara memujinya.
5.Memahami dan Mendukung Anak Dalam Mengembangkan Anak
Semua anak tentu diberikan kelebihan masing – masing. Jangan pernah kita berpikir kalau buah hati kita tidak punya bakat apa pun. Kita harus percaya bahwa setiap anak memiliki tujuan dan makna hidup masing-masing, dan diberikan talenta dari Tuhan. Bila kita merasa belum menemukan bakat anak, kita harus terus berusaha mencari bakat anak terutama yang paling menonjol. Beberapa orang tua kurang memahami kalau anaknya berbakat dalam menari atau anak memiliki suara yang indah, karena kesibukan-kesibukan mereka dan masih menganggap tolak ukur keberhasilan seorang anak hanya dilihat dari nilai raport. Bila nilai raport buah hati kita tidak terlalu memuaskan , kita jangan terlalu mudah menghakimi buah hati kita dengan sebutan “tidak bisa apa-apa”, sebaliknya, kita harus berbuat sesuatu agar bakat-bakat anak yang lain pun bisa tersalurkan dan dikembangakan, sehingga anak tetap termotivasi untuk belajar sesuatu yang baru.
6.Mengapresiasi keberhasilan anak
Agar anak semakin merasa bahwa belajar itu sangat penting, kita harus mengapresiasi buah hati kita saat mereka mendapatkan keberhasilan. Sebagai guru, saya sering memberikan stiker mini saat ada anak didik saya mendapatkan nilai 100. Dan mereka menyukainya, dan benar-benar memotivasi mereka untuk mau belajar giat agar mendapatkan nilai 100 dan tentu saja mendapatkan stiker. Bagi seorang anak, penghargaan yang diberikan dari seseorang yang mereka hormati, akan lebih berarti daripada penghargaan yang bisa mereka beli di toko-toko. Buktinya, ada salah seorang anak didik saya yang tiba-tiba memberikan saya stiker. Lalu dia mengatakan,”Kalau nanti saya dapat nilai 100, stiker ini nanti dikasih ke saya ya Pak… .”
7. Suasana ruangan yang menyenangkan dan memadai untuk belajar.
Sediakan ruang belajar khusus buat anak. Bisa di kamar tidur, atau di ruangan khusus. Yang penting jauh dari kegaduhan dan bersih. Bagaimana anak bisa konsentrasi bila mereka belajar namun mendengar suara TV? Atau mereka belajar ditemeni nyamuk, semut, dan tikus. Bila perlu kita sediakan ruang perpustakaan pribadi yang juga bisa dipakai juga sebagai tempat belajar. Mengapa? Agar di dalam ruangan tersebut anak-anak benar-benar bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
8.Memanfaatkan Lagu dan Dongeng Anak
Anak-anak adalah pribadi yang harus belajar secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Nah, dengan lagu anak yang mereka dengar atau nyanyikan setiap hari, maka manfaat yang terdapat di dalam lagu tersebut, bisa diserap oleh anak dan bisa berubah menjadi kebiasaan. Jadi pakailah lagu – lagu anak yang mendidik agar anak-anak medapatkan manfaat pendidikan yang terdapat di dalam lagu anak yang mereka dengan atau nyanyikan. Dalam hal ini, media dongeng juga bisa menjadi pilihan.
9.Memahami Kemampuan Belajar Anak
Ada anak yang lebih suka belajar dengan cara melihat, ada pula anak yang lebih suka belajar dengan mendengar. Ada pula yang lebih suka belajar dengan cara melakukan. Di sekolah, biasanya anak akan diajak untuk belajar dengan ketiga metode tersebut. Namun sebagai orang tua kita harus bisa memberikan pendidikan mulai dari cara yang paling mereka suka. Jadi yang perlu kita lakukan pertama-tama adalah memahami kemampuan mereka. MIsalnya, Bila anak lebih suka belajar dengan mendengar, kita bisa memberikan dongeng pada mereka dongeng. Setelah itu kita ajak mereka menggambar agar kemampuan visual dan “doing” mereka lebih kuat.
10. Membiasakan Anak Memiliki Jam Belajar
Hal ini mungkin yang paling ekstrim, namun biasa dilakukan oleh “keluarga ilmuwan”. Biasanya pada pukul tujuh sampai delapan malam (hari senin sampai jumat), tidak ada yang boleh main game, nonton TV, maen HP, dll). Pada jam tersebut semua penghuninya harus belajar, minimal membaca buku, dan untuk anak-anak yang masih balita bermaian permainan yang edukatif, atau dibacakan buku / dongeng oleh orang tuanya. Bila hal ini bisa menjadi kebiasaan, maka untuk kedepannya anak-anak tidak akan sulit untuk diminta belajar. Namun kembali lagi, kebiasaan ini hanya bisa dilakukan oleh orang tua yang bisa memberikan teladan pembelajar yang baik.
Artikel ini ditulis oleh Kak Zepe, Pencipta Lagu Anak di dalam
aplikasi LAGU ANAK KAK ZEPE. Aplikasi ini bisa didownload GRATIS secara
online dengan media android, Ipad, dan Ipod.Untuk mendownloadnya silakan
search di GOOGLE PLAYSTORE,
atau klik https://play.google.com/store/apps/details?id=com.educastudio.kolakkakzepe1
Atau klik gambar di bawah ini:
Atau klik gambar di bawah ini:
Silakan Mempublikasikan Karya-karya Saya dengan mencantumkan: Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
1 comment:
saya kadang kesulitan pada anak yang ngambek krn tdk mau belajar lalu mengganggun tmn2'y. bagaimana mengatasi'y kak zepe?
Post a Comment